Budiman Sudjatmiko
Budiman Sudjatmiko
"Kerja jauh dari usai, dan pengharapan selalu lebih panjang dari nafas..."

Bergabung


Berlangganan Newsletter

Dapatkan update newsletter dari budimansudjatmiko.net:

Budiman Sudjatmiko: Presiden SBY Lebay
30 Nov -0001
Berita tentang Budiman Sudjatmiko dan hal-hal lain yang menjadi perhatiannya.

INILAH.COM, Jakarta - Komentar yang dilakukan Presiden SBY terkait aksi pengunjukrasa yang membawa kerbau dianggap berlebehin. Bahkan komentarnya terkait kerbau pun dinilai sebagai lebay.

Demikian disampaikan anggota Fraksi PDIP Budiman Sudjatmiko dalam dialog di salah satu stasiun TV swasta, Jakarta, Rabu (3/2). Beberapa bentuk atau sikap berlebih presiden, menurut dia, adalah ketika menjelang pemilu presiden Juli 2009 lalu, SBY mengatakan dirinya dan keluarga akan disantet.

"Seharusnya sebagai presiden, tidak harus memanfaatkan momen seperti sidang kabinet yang berlansung sekarang ini di Cipanas, Jawa Barat sebagai ajang curhat. Bukan berarti tidak boleh curhat. Tapi paling tidak personal seorang presiden harus kuat, sehingga tidak mengurangi kadar kepresidennanya," jelas Budiman.

Sebelumnya, Presiden SBY sudah menyinggung soal demo kerbau pada 28 Januari lalu itu. SBY mengatakan, sebaiknya demo dilakukan dengan mengindahkan norma-norma kepantasan.

"Kita bahas juga misalkan, unjuk rasa yang terjadi di negeri Pancasila ini. Di sana ada yang teriak-teriak SBY maling, Boediono maling, menteri-menteri maling. Ada juga demo yang bawa kerbau. Ada gambar SBY. Dibilang, SBY malas, badannya besar kayak kerbau. Apakah itu unjuk rasa? Itu nanti kita bahas," ujarnya di Istana Cipanas. [jib]

 
Print Friendly and PDF

Rumah Aspirasi Budiman, adalah salah satu janji kampanye Budiman Sudjatmiko pada pemilu tahun 2009 lalu.

Tiap kali Piala Dunia berlangsung, selalu ada 2 pertanyaan menarik yang dinanti-nantikan: pertama adalah “siapakah yang juara” dan yang kedua adalah “apa hal baru yang muncul di dalamnya”....

Rumah Tuhan dalam hati kita adalah rumah untuk para anak yatim yang dulunya banyak ditinggal dan sekarang hidupnya terlunta-lunta akibat jadi korban politik...

Jika masa lalu kita mendengar istilah perangkat desa kering-kering sedap menjadi ngeri-ngeri sedap, dari tidak ada duit (kering) menjadi berduit atau banyak duit, jadinya ngeri-ngeri sedap...