Dapatkan update newsletter dari budimansudjatmiko.net:
Jakarta, matanews.com, Anggota DPR dari Fraksi PDIP-P, Budiman Sudjatmiko mengungkapkan, Indonesia harus menyembuhkan penyakitnya akibat ketidakadilan demokrasi, karena Indonesia belum pulih dari tekanan dalam berdemokrasi selama Orde Baru.
“Sebenarnya setelah mengalami keterpurukan dan ketidakadilan dalam demokrasi, rakyat Indonesia tidak butuh figur-figur terkenal untuk mewakili mereka di DPR dalam menyelenggarakan demokrasi,” kata Budiman Sudjatmiko dalam Diskusi Publik bertajuk “Wajah Demokrasi Indonesia” di Jakarta Media Center, Rabu.
Budiman menyayangkan tenggelamnya popularitas aktivis-aktivis penyeru demokrasi yang telah bertahun menyerukan keadilan bagi demokrasi. Hal itu disebabkan karena mereka kalah suara dibandingkan calon-calon legislator yang kala pemilihan anggota legislatif baru muncul.
“Mereka (aktivis demokrasi, red) padahal sudah berjuang 10 sampai 20 tahun. Namun, rakyat tak juga memilih mereka padahal mereka paham betul tentang demokrasi. Mereka tergantikan dengan orang-orang baru yang tidak paham apa-apa,” lanjut Budiman. (*an/ham)
May 1997 Increasing numbers of Indonesians are daring to oppose the government despite the harsh penalties.
Saat saya menemui Lula di kantor barunya, Instituto da Cidanania (Institut Warga Negara), di Sao Paulo pada petang hari tgl 23 Mei, kharismanya terpancar dari kebersahajaannya....
Kami tidak ingin bantuan bisa menjadi berkah bagi desa, bukan sebaliknya menjadi musibah buat para kepala desa. Jadi perlu persiapan, menyongsong diberlakukannya UU desa itu, sekaligus pemahaman terhadap aturan yang berlaku...
Yang harus kita kritisi ketika tahun politik, kekuasaan ditampilkan dengan tidak substantif misal blusukan.
![]() |
© 2023 Budiman Sudjatmiko • kontak / privacy policy / terms |