Dapatkan update newsletter dari budimansudjatmiko.net:
IndoWatch-Jakarta: Anggota DPR yang juga mantan aktivis Budiman Sudjatmiko berpendapat, pernyataan Dipo Alam adalah sesuatu yang biasa di dengar pada zaman Orde Baru. Ironisnya, kata-kata tersebut kembali muncul di era reformasi sekarang ini, "teman seperjuangannya lagi". walau begitu Budiman tidak bisa memaksa Dipo untuk menyesali "perangnya" terhadap media kritis. “Sebagai seorang mantan aktivis, saya yakin Dipo Alam memiliki rasa penyesalan di dalam hatinya atas pernyataan tersebut,” kata Budiman kepada wartawan di Gedung DPR, Kamis (24/2/2011).
Mantan petinggi Partai Rakyat Demokratik (PRD) ini menambahkan, pernyataan Dipo juga membuktikan jika demokrasi yang selama ini kerap disuarakan, belum dirasakan sepenuhnya oleh masyarakat. Terbukti, ancaman boikot media masih terjadi.
“Ketika pemerintah arogan dan pribadinya tidak rendah hati, ini akan menjadi pertanda buruk bagi demokrasi kita. Padahal, dia (Dipo) menjadi pemimpin karena sistem demokrasi,” tandasnya.
Sebagaimana diketahui, Dipo Alam menyerukan agar seluruh instansi pemerintah memboikot beriklan di media yang kerap menjelekkan pemerintah. Media yang dimaksud adalah Metro TV, TV One, dan Media Indonesia.
Hari ini, Dipo Alam pun direncanakan akan mendatangi Dewan Pers untuk memenuhi panggilan. Dipo akan dimintai keterangan terkait pernyataan kontroversialnya tersebut. Apakah Dipo Alam tetap bersuara lantang menabuh genderang perang melawan media kritis?(mnt/lie)
UU Desa Tempatkan Orang Desa Pada Posisi Yang Terhormat!
Menurut saya, kehancuran ikatan solidaritas horizontal merupakan salah satu akar kehancuran civil society. Saya tengarai ada sejumlah faktor ekonomi-politik yang menyebabkan...
Berita tentang Budiman Sudjatmiko dan hal-hal lain yang menjadi perhatiannya.
UU Desa sendiri tidak hanya mengatur soal keuangan desa, yang hanya dibahas dalam 1 pasal, yang sisanya mengatur tentang pemerintahan desa dan kelembagaan desa...
![]() |
© 2023 Budiman Sudjatmiko • kontak / privacy policy / terms |